Rabu, 30 Januari 2008

Artis Cantik Ida Iasha Main Lagi



KRC,JAKARTA -

Aktris Ida Iasha kembali pamer kemampuan akting. Sempat menjadi cameo di film Kuntilanak 2 (2007) perempuan yang masih terlihat ayu di usianya yang ke-44 itu sekarang menjadi salah seorang pemain inti Kuntilanak 3. Dalam film produksi MVP Pictures yang akan dirilis Maret mendatang tersebut, Ida berperan sebagai Mega, ibu karakter utama yang diperankan Julie Estelle. "Saya kangen main film. Saya penasaran karena perkembangan film di Indonesia banyak berubah sama zaman saya dulu," ujar wanita Indo Belanda yang bernama lengkap Ida Albertina V. Suchtelen van de Haere itu ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, kemarin (29/1).Keinginan Ida untuk comeback tersebut mendapat restu dari sang suami, Edi Syahputra, dan empat buah hatinya, Randy, 24; Baskara, 17; Remi, 13; dan Badra, 10. "Asal tidak lagi menjadi aktris total seperti dulu. Mereka (keluarga, Red) tahu apa yang saya lakukan ini tidak permanen," tutur bintang film Kanan Kiri OK itu. Dibandingkan zamannya berakting dulu pada era 1980-an, kata Ida, saat ini kamera yang dipakai jauh lebih canggih. "Dulu, begitu sutradara katakan ’action!’ langsung terdengar suara kamera ’kerrr...kerrrr’. Tapi, sekarang beda. Suasana langsung sunyi. Tidak ada lagi bunyi kamera," kenangnya.Selain itu, tidak ada lagi bantuan dubber atau pengisi suara. Ida mengakui, suara pada film-filmnya zaman dulu bukanlah asli suaranya. "Dulu, suara saya di-dubbing sama suara Dewi Yull atau Maria Oentoe," terangnya.Menurut Ida, menggunakan jasa dubber itu sebetulnya ada untungnya. Dirinya bisa fokus akting tanpa harus memecah konsentrasi untuk mengucapkan dialog. Terlebih, dia memiliki kendala dalam hal pelafalan.Kendala lafal tersebut masih dirasakannya sampai saat ini. Memerankan sosok Ibu Mega, Ida harus berjuang keras menghilangkan logat baratnya itu. "Saya sempat agak terganggu soal bahasa. Beda sama dulu, hanya fokus dengan akting saja," terangnya.Meski begitu, Ida mengaku sangat menikmati akting comeback-nya itu. Dia merasa cocok bekerja sama dengan sang sutradara Rizal Mantovani. "Enak kerja bareng dia. Anak muda seperti dia bisa menerima dan memberi masukan," ujarnya. Kalau pilihan Ida untuk main film lagi jatuh pada genre horor tersebut bukan sebuah kebetulan. Ida ingin membuktikan bahwa tak semua film horor Indonesia diproduksi dengan kualitas yang kurang bagus. Selama ini, cerita Ida, putra bungsunya sangat takut nonton film horor. Selama syuting Kuntilanak 3 Ida pun mengajak putranya itu ke lokasi syuting. "Itu buat pengobatan psikis dia. Supaya nggak terlalu takut nonton film horor. Dan syukurlah berhasil," cerita perempuan yang sementara ini tidak berminat untuk menerima tawaran layar lebar lagi. Tak lagi berkecimpung di dunia hiburan, dandanan perempuan yang pernah menjadi ikon sabun kecantikan itu bisa dibilang sederhana. Dalam kesempatan kemarin, Ida hanya memakai kemeja putih dipadu celana warna yang sama. Riasan make-up tipis terpoles di wajahnya. Meski demikian, Ida masih sangat memperhatikan penampilannya agar terlihat apik di hadapan publik. "Eh, fotonya jangan terlalu bawah. Kalau bisa, di atas perut saja. Takut kelihatan gendut," ucapnya kepada para fotografer yang mengambil gambarnya. Ida juga merasa tidak perlu memiliki ponsel. Ketika ditanya nomor ponsel, dia memberikan nomor rumah. Namun, tiba-tiba dari tas-nya terdengar dering ponsel menggema. Nada deringnya khas remaja dari salah satu band rock luar negeri. "Aduh maaf, ini punya anak saya yang paling kecil. Disuruh bawa supaya bisa dihubungi. Lagunya nggak cocok ya untuk saya?" katanya buru-buru mengangkat telepon. (dd)

Sabtu, 05 Januari 2008

Kamis, 03 Januari 2008

Mantan guru Terancam Di Hukum


FLORIDA - Mantan guru perempuan pengidap paedofil (suka berhubungan intim dengan anak di bawah umur) Debra Lafave terancam penjara 15 tahun. Pidana itu harus dijalani setelah mantan model berusia 27 tahun tersebut melanggar syarat pembebasannya.Lafave tepergok sedang ngobrol dengan gadis berusia 17 tahun di sebuah restoran. Padahal, salah satu syarat pembebasannya adalah larangan berbicara dengan remaja berusia di bawah 21 tahun baik laki-laki maupun perempuan.Tiga tahun lalu, Lafave menjadi bahan berita di kalangan media Amerika Serikat setelah dituduh mengajak seorang muridnya yang berusia 14 tahun berhubungan badan. Perbuatan itu dilakukan di kelas dan di rumahnya.Pengadilan memutuskan, dia bersalah. Pengadilan juga mengganjar dia dengan tahanan rumah selama tiga tahun dengan masa percobaan tujuh tahun. Dia dilarang mengajar dan berkomunikasi dengan anak-anak dan remaja. Sang suami yang berkali-kali diundang dalam talk show akhirnya menceraikan Lavafe.Bulan lalu dia kedapatan berbicara dengan perempuan remaja di sebuah restoran. Dari hasil penyelidikan, dia membicarakan masalah keluarga, teman, sekolah, pacar-pacarnya, dan soal hubungan badan dengan gadis tersebut.Dengan dasar itu, polisi kemudian menahannya. Kini dia terancam harus menjalani pidana penjara selama 15 tahun. Dia akan diadili pekan depan.Penangkapan Lafave memunculkan protes dari Danny Boy’s Restaurant di Ruskin, Florida, tempat dia bekerja mulai Januari 2006. Lebih dari 700 pelanggan rumah makan tersebut mengajukan petisi dan mendukung Lafave."Banyak pelanggan yang merasa kehilangan. Dia perlu bekerja untuk mendapatkan uang demi membayar biaya pengadilan," kata pemilik sekaligus manajer restoran itu Dennis Cutini.Menurut Cutini, pembicaraan Lafeve dengan gadis tersebut tidak tergolong pelanggaran. Sebab, hal tersebut tidak dilakukan berduaan. "Hal biasa, sesama pegawai di sini ngobrol. Itu pun tidak berduaan saja," bela Cutini.Pengacara Lafave, John Fitzgibbons, sudah mengajukan penolakan atas tuduhan tersebut. Menurut dia, pelanggaran yang dilakukan Lavafe tidak signifikan. "Dialog itu adalah percakapan biasa di kalangan rekan kerja. Pembicaraan biasa antarperempuan. Tidak lebih, tidak kurang," katanya. (AP/AFP/ruk)

Perempuan Kerap Bohong Kalau Orgasme



KRC,Jakarta
Apakah Anda yakin setiap kali melakukan hubungan intim, istri telah mencapai orgasme? Sebuah survei menunjukan wanita sering memalsukan orgasme. Benarkah?Sebuah data didapat dari survei yang dilakukan terhadap 4.000 wanita di Inggris. Dalam survei terungkap, 30% dari wanita-wanita itu selalu memalsukan orgasme mereka ketika melakukan hubungan badan dengan pasangannya.Rata-rata wanita melakuan hubungan seksual sebanyak 99 kali dalam satu tahun dengan pasangannya. Dari jumlah tersebut, para wanita itu mengaku hanya 65 hubungan seksual yang memuaskan, sedangkan 34 hubungan seksual yang lain berakhir dengan orgasme palsu.Orgasme palsu sering dilakukan oleh para wanita karena dari 90 persen wanita mengaku bahwa kaum pria tidak dapat membedakan orgasme yang palsu dan asli.Ketidakpuasan yang dirasakan para wanita tersebut mengakibatkan 20% dari mereka kehilangan hasrat bercinta dan terpaksa memikirkan pria yang bukan pasangan seksualnya untuk mendapat kepuasan.Bahkan hampir 4 juta wanita pernah meninggalkan pasangannya karena kehidupan seksualnya yang buruk.Tapi dari data di atas juga terungkap bahwa 80% wanita lebih memilih mendapatkan pasangan yang memiliki keterampilan seksual yang buruk namun perhatian dan penyayang, dibanding lelaki yang hebat bercinta namun jahat dan kejam.Dan 15% dari wanita menganggap bahwa keahlian bercinta ditingkatkan. Selain itu para wanita itu juga mengakui, kehidupan seksual yang buruk tidak semata-mata kesalahan lelaki, namun ada faktor lain seperti masalah anak, keuangan, pekerjaan dan lain-lain.Jadi, ingin puaskan pasangan? Ayo tunjukkan rasa sayang dan perhatian(ard)